Membaca postingan mas Isjet ( panggilan Admin Kompasianer Iskandar Zulkarnaen ) sore ini (10/4/12), tentang “Saat Menulis Jangan Lupakan 5W Bersaudara”
, saya benar-benar mendapatkan pencerahan cara menulis yang baik, mudah
dipahami dan informatif. Saya sadari tulisan-tulisan saya selama ini
hampir tidak mengindahkan kaidah baku ini meskipun sebenarnya aturan
menulis ini sudah sering saya dengar. Kebiasaan menulis begitu saja dan
yang penting memenuhi syarat minimal 70 kata yang ditetapkan Kompasiana
menyebabkan resep 5W 1H ( What, Where , When, Who, Why + How ) jadi
terabaikan, padahal kaidah ini sangat menentukan tulisan kita nantinya
apakah mudah dimengerti dan komunikatif serta informatif bagi yang
membacanya atau sebaliknya. Namun memang lagi-lagi kebiasaan menulis
yang kadang asal jadi ( jujur nih ), dan kekhawatiran kehilangan mood
sehingga terburu-buru untuk mempublish sering kali membuat tulisan tak
memperhatikan kaidah ini.
Salah satu tips atau wejangan mas Iskandarjet agar terhindar dari kutukan 5W bersaudara seperti yang ditulisnya adalah ”Biasakan
menyebut kelima bersaudara di dua paragraf pertama. Atau setidaknya,
ketika masuk paragraf keempat, 5W Bersaudara sudah terangkai dalam satu
kalimat utuh.” Nah sebagai latihan saya mencoba untuk merangkum 5 W itu dalam paragraf pertama saya di atas.
Paragraf pertama tulisan saya ini
saya coba amat-amati, sudahkah memenuhi unsur 5W1H?. Hasil pengamatan
saya kira-kira seperti ini ( mudah-mudahan bener seperti yang diajarkan
mas Iskandarjet ). Maklum, masih harus banyak berlatih. 5W1H di tulisan saya ini saya petakan sebagai berikut :
What : Apa tema yang ditulis ini ? Jawab: Perlunya menulis dengan kaidah 5W1H
Why : Mengapa perlu ? Jawab: Karena sering dilupakan, maka perlu disegarkan kembali agar menjadi pedoman setiap kali menulis
Where : Dari mana dapat pencerahannya ? Jawab : tulisan mas Iskandarjet di Kompasiana
When : Kapan dapat pencerahan ? Jawabnya : sore ini (10/4/12)
Who : Siapa yang sering melupakan ? Jawabnya : Saya
Why : Mengapa perlu ? Jawab: Karena sering dilupakan, maka perlu disegarkan kembali agar menjadi pedoman setiap kali menulis
Where : Dari mana dapat pencerahannya ? Jawab : tulisan mas Iskandarjet di Kompasiana
When : Kapan dapat pencerahan ? Jawabnya : sore ini (10/4/12)
Who : Siapa yang sering melupakan ? Jawabnya : Saya
How : Bagaimana cara penerapannya ? Caranya, seperti yang diajarkan mas Iskandarjet, salah satu tipsnya adalah “Membiasakan menyebut 5W1H di dua paragraf pertama atau paling tidak sampai paragraf ke empat 5W Bersaudara sudah terangkai dalam satu kalimat utuh.”
Lalu, apakah kaidah 5W1H berlaku untuk
semua jenis tulisan ? Menurut mas Iskandarjet, kaidah ini memang berlaku
untuk semua jenis tulisan ( baik itu artikel ilmiah, reportase, opini
dan juga fiksi kecuali puisi ). Tapi untuk fiksi penerapannya bisa
lebih bebas dan imajinatif.
Inilah tips singkat yang sangat berkesan
buat saya, makanya saya buat tulisan tersendiri sebagai ucapan terima
kasih saya kepada mas Iskandarjet telah berbagi ilmu dan motivasi. Di
samping itu dengan tulisan ini , saya akan lebih dapat meresapkan
ingatan dan tidak mudah lupa lagi saat membuat tulisan-tulisan
selanjutnya. Dan siapa tahu juga bermanfaat buat teman-teman yang masih
belajar seperti saya. Hehehe…
Terima kasih mas Isjet, sudah berbagi..
Selamat berkarya dan tetap semangat. :)
source : kompasiana
+ comments + 1 comments
manteb min, makasih sudah share ...
power supply 30v 5a
Post a Comment