Riwayat Yamaha V-Ixion - Salah satu kunci sukses
Yamaha V-Ixion bisa diterima satu juta lebih konsumen di Tanah Air yakni
minim masalah yang bikin repot konsumen. Malah boleh dibilang relatif
bebas masalah meski dalam perjalanannya juga dijumpai beberapa problem.
Tapi ibarat ‘ayam jago kesayangan Bapak’, V-Ixion mendapat perhatian
serius dari produsennya sehingga masalah tersebut bisa diidentifikasi
dan diatasi. Apa saja?
RESPON CEPAT
Berdasarkan pengalaman Satria Feri, service advisor salah satu bengkel resmi Yamaha di Jaksel, pada awal-awal keluar tahun 2007-2008, pernah ada masalah pada fuel pump. Menurutnya, masalah muncul pada sil-sil pada peranti pemompa bahan bakar tersebut. Motor enggak mau hidup saat kepanasan di parkiran. “Pompa enggak beroperasi dengan baik. Tapi Yamaha langsung mengganti unit pompa bensin,” kenang Feri.
Saat itu, Yamaha merespon cepat dengan mengundang pemilik nomor mesin dan rangka tertentu untuk servis dan ganti pompa gratis di bengkel resmi. Maklum, menurutnya satu bengkel bisa menerima 3 keluhan per hari. Selama itu juga ada sekitar 50 motor yang ganti pompa di bengkelnya. “Tapi ada juga yang lolos, enggak ikut perbaikan,” lanjut Feri.
RESPON CEPAT
Berdasarkan pengalaman Satria Feri, service advisor salah satu bengkel resmi Yamaha di Jaksel, pada awal-awal keluar tahun 2007-2008, pernah ada masalah pada fuel pump. Menurutnya, masalah muncul pada sil-sil pada peranti pemompa bahan bakar tersebut. Motor enggak mau hidup saat kepanasan di parkiran. “Pompa enggak beroperasi dengan baik. Tapi Yamaha langsung mengganti unit pompa bensin,” kenang Feri.
Saat itu, Yamaha merespon cepat dengan mengundang pemilik nomor mesin dan rangka tertentu untuk servis dan ganti pompa gratis di bengkel resmi. Maklum, menurutnya satu bengkel bisa menerima 3 keluhan per hari. Selama itu juga ada sekitar 50 motor yang ganti pompa di bengkelnya. “Tapi ada juga yang lolos, enggak ikut perbaikan,” lanjut Feri.
Injektor disarankan dibersihkan tiap 10 ribu km
Selain itu, ia enggak menemukan masalah yang menonjol lagi kecuali
karena pemakaian oleh konsumen. Misal, kampas kopling hangus. “Udah
dibetulin masih begitu, akhirnya kita ikut boncengan liat cara bawanya.
Sebentar aja udah keliatan, kopling pasti hangus lagi,” paparnya.
Dari luar bengkel resmi, pengalaman Syarif Hidayatulloh, mekanik salah satu bengkel umum di Rawa Badung, Jaktim menyebut V-Ixion memang jarang ditemui masalah berarti. Khususnya di mesin. “Paling bersihin busi, filter sama semprot injector cleaner,” tutur pria asal Ciamis ini.
Tapi ada masalah lain yang teridentifikasi olehnya. Yakni kopling, gir dan komstir. “Kalo di sini V-Ixion sama Jupiter MX, masalahnya di kopling. Untuk itu saya lebihin olinya supaya kerendem. Misal oli 1 liter jadi 1,2 liter. Kalau oli, biasa pakai yang punya pabrikan, saya saranin pakai Shell Advance. Karena sudah dicoba, pindah gigi memang lebih gampang,” papar Syarif yang mengaku punya kakak pemilik V-Ixion juga.
Lalu gear set, umumnya bisa disiasati sementara untuk tanggal tua. Misal potong rantai satu mata sebelum diganti semuanya. Tetapi ia enggak menyarankan pakai rantai berkualitas biasa. “Karena pasti enggak tenang, girnya cepat aus dan rantai takut putus,” ulas mekanik ramah ini.
Dari luar bengkel resmi, pengalaman Syarif Hidayatulloh, mekanik salah satu bengkel umum di Rawa Badung, Jaktim menyebut V-Ixion memang jarang ditemui masalah berarti. Khususnya di mesin. “Paling bersihin busi, filter sama semprot injector cleaner,” tutur pria asal Ciamis ini.
Tapi ada masalah lain yang teridentifikasi olehnya. Yakni kopling, gir dan komstir. “Kalo di sini V-Ixion sama Jupiter MX, masalahnya di kopling. Untuk itu saya lebihin olinya supaya kerendem. Misal oli 1 liter jadi 1,2 liter. Kalau oli, biasa pakai yang punya pabrikan, saya saranin pakai Shell Advance. Karena sudah dicoba, pindah gigi memang lebih gampang,” papar Syarif yang mengaku punya kakak pemilik V-Ixion juga.
Lalu gear set, umumnya bisa disiasati sementara untuk tanggal tua. Misal potong rantai satu mata sebelum diganti semuanya. Tetapi ia enggak menyarankan pakai rantai berkualitas biasa. “Karena pasti enggak tenang, girnya cepat aus dan rantai takut putus,” ulas mekanik ramah ini.
Rumah komstir kadang aus karena pemakaian ban lebar
Satu lagi komstir, menurutnya banyak yang mengalami ini di V-Ixion.
Bukan pelornya pecah, tapi rumah komstirnya yang aus dan benjol-benjol.
Padahal, menurut Syarif, harga barangnya lumayan menguras isi kantong,
mencapai Rp 400 ribu. Ia sendiri belum menemukan jawaban karena apa,
sementara dugaannya karena pemakaian setang pendek.
Nah, pastinya segala problem ini sudah terendus pabrikan. M Abidin, GM
Technical Yamaha Indonesia enggak menutupi problem yang mendera V-Ixion.
“Untuk masalah fuel pump pada produksi awal, kami menangani kasus
dengan cepat karena faktor BBM dan suhu tinggi yang menyebabkan suhu
pada permukaan bensin di atas 60 derajat. Hal ini tidak pernah terjadi
di negara asalnya. Maka kami sesuaikan speknya untuk suhu Indonesia,”
papar Abidin.
Kualitas BBM juga menjadi penyebab ‘Jagoan Bapak’ enggak mau aktif. Menurutnya, kualitas BBM rendah karena banyak kotoran. Dari situlah pihaknya mempelajari ‘Cara Perawatan FI yang Mudah dan Murah’.
Kualitas BBM juga menjadi penyebab ‘Jagoan Bapak’ enggak mau aktif. Menurutnya, kualitas BBM rendah karena banyak kotoran. Dari situlah pihaknya mempelajari ‘Cara Perawatan FI yang Mudah dan Murah’.
Mesin awet berkat teknologi DiASil dan forged piston
Sementara mesin, ia menyorot pemakain DiASil Cylinder dan forged
piston. Sehingga di sektor mesin ini paling awet. Sementara sektor bodi
menurut Abidin paling di kaki-kakinya. “Seperti komstir yang mengalami
keausan karena umumnya pengendara menggunakan ban diperbesar,”
terangnya.Nah, kalau Yamaha sudah belajar untuk mencapai status trouble free, tentu ini jadi perhatian bagi kompetitornya yang juga ingin masuk di segmen ini.
Post a Comment