Yang belum diketahui ketika itu adalah nilai perjanjian RIM dengan Nokia. Kini, dokumen FORM 6-K yang diajukan RIM ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat mengungkapkan jumlah 65 juta dollar AS atau sekitar Rp 627 miliar.
Angka tersebut adalah jumlah biaya sekali bayar (one-time payment) yang tercakup dalam laporan kuartal ketiga tahun fiskal 2013 RIM.
Dokumen itu tidak menjelaskan informasi finansial lain terkait perjanjian RIM-Nokia. Publik harus menunggu hingga tahun depan utuk mengetahui apabila RIM juga harus membayar biaya tahunan di samping one-time payment tersebut.
Nokia sendiri telah membatalkan semua tuntutan hukum atas RIM setelah tercapainya perjanjian itu sehingga BlackBerry 10 bisa melenggang bebas.
Perangkat BlackBerry 10 yang akan diluncurkan 30 Januari 2013 mendatang adalah harapan terakhir RIM untuk bisa melakukan comeback ke industri mobile yang kini didominasi oleh perangkat Android dan Apple.
Post a Comment