BUAT yang doyan modif dan pretel-pretel mengkreasikan motornya, knalpot racing tentu jadi salah satu bagian yang paling ingin di utak-utik. Paling terlihat alias ngejreng jika dirubah.
Banyak merk knalpot racing yang ngetop saat ini dipasaran. Saking ngetopnya knalpot racing bermerk ini juga jadi ngetop dipalsukan. Alat produksi yang manual dan murah-meriah, bahkan tukang las pinggir jalan juga bisa. Modalnya cuma pipa, pelat dan las karbit langsung produksi.
Hal tersebut yang kemudian membuat merek lokal terkenal seperti AHRS, R9, Ahau, CLD dan Kawahara memproduksi knalpot yang susah ditiru. Misalnya Ahau dan lainnya, memproduksi knalpot dengan las Auto Line Welding Stand. Menggunakan gas CO. Alatnya saja berharga sekitar Rp 400 juta.
Kawahara beda lagi, selain menggunakan bahan steinless, juga pipa yang dipakai tidak ada di pasaran lokal. Pipa dari Thailand.
Trik yang dilakukan R9 (Racing Generation) berbeda. Di tipe terbarunya R9 Jerez sudah diembos menggunakan laser.
Investasi alat laser ini lumayan mahal. Kocek yang dikeluarkan berkisar 45.000 dollar US. Atau sekitar 400 juta rupiah.
Upaya lain dilakukan R9 di knalpot 2-tak. Perutnya dibikin menggunakan matras atau cetakan. Tak pakai las-lasan. Pengganti lasan pakai "tulangan" agar tetap kuat. Teknik ini termasuk terbaru. Satu cetakan butuh dana Rp 400 juta.
Lainnya semua produsen knalpot membuat silencer tidak bulat. Bisa oval atau kotak. Perlu alat pon atau cetakan mahal juga. Bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Menghindari pemalsuan, teknik yang dipakai produsen perlu investasi besar. Seperti yang sedang ramai sekarang yaitu menggunakan bahan titanium. Membeli bahan ini lumayan butuh dana besar. Sekali mendatangkan dari luar negeri butuh dana miliaran. Pemalsu yang kecil-kecil susah mengikuti.
Trik lain dilakukan Ahau yang produsen knalpot Ahau. Menggunakan teknik hologram. Kalau yang ini memang tidak butuh dana yang besar. Karena hampir semua produk jualan juga banyak yang pakai. Tapi, lumayan bisa mengurangi.
dilansir dari berbagai sumber
Post a Comment