tvnews.com, Tuban: Tuban menjadi kota yang tepat jika Anda menginginkan keistimewaan dalam berwisata sejarah sekaligus wisata religi. Jika Anda melewati alun-alun Kota Tuban, Jawa Timur, Anda akan melihat sebuah bangunan besar dan megah di dekat kompleks makam Sunan Bonang. Itulah Masjid Agung Tuban.
Masjid bernilai sejarah tinggi itu menunjukkan keindahan seni abad 15 Masehi. Bangunan memadukan gaya arsitektur Asia Tengah dan Eropa. Masjid didirikan pada abad ke-15 Masehi, pada masa pemerintahan Bupati Tuban ke-7, Raden Ario Tedjo. Raden Ario Tedjo juga merupakan Bupati Tuban pertama yang memeluk agama Islam.
Dalam sejarahnya, masjid sempat mengalami tiga kali pemugaran. Pemugaran pertama dilakukan pada 1984, pada masa pemerintahan Raden Toemanggoeng Koesoemodiko (bupati ke-35 Tuban) . Saat itu sang bupati menggunakan jasa arsitek berkebangsaan Belanda, Bohm Toxopeus.
Renovasi selanjutnya dilakukan pada 1985 dengan memperluas area masjid. Kemudian, pada 2004, masjid kembali direnovasi oleh pemerintah Kota Tuban.
Renovasi dilakukan dengan penambahan lantai, dari satu lantai menjadi tiga lantai, menambah sayap kiri dan kanannya dengan mengadopsi arsitektur bangunan berbagai masjid terkenal di dunia, serta penambahan enam menara masjid dengan luas 3.565 meter persegi. Renovasi terakhir menelan biaya hingga Rp17.5 M.
Kini, bangunan masjid tampak lebih indah dan megah, tak kalah dengan masjid-masjid terkenal lainnya di penjuru nusantara. Bahkan, Masjid Agung Tuban disebut-sebut menjadi salah satu masjid terindah di Jawa Timur. Terlebih lagi di malam hari, keindahan bangunan seolah memancarkan dongeng '1001 Malam'.
Jika diperhatikan lebih rinci, masjid memiliki ciri tersendiri. Bentuk bangunannya terdiri dua bagian, serambi dan ruang salat utama. Bentuknya tidak terpengaruh dengan bentuk masjid di jawa pada umumnya yang memiliki atap bersusun tiga.
Arsitektur masjid justru dipengaruhi corak Timur Tengah, India, dan Eropa. Sekilas bangunannya mirip dengan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Tak hanya itu, bila diperhatikan dari model menaranya, masjid seperti Blue Mosque (masjid biru) yang ada di Istanbul, Turki. Namun, bentuk kubahnya lebih mirip dengan Masjid Taj Mahal di India.
Masjid bernilai sejarah tinggi itu menunjukkan keindahan seni abad 15 Masehi. Bangunan memadukan gaya arsitektur Asia Tengah dan Eropa. Masjid didirikan pada abad ke-15 Masehi, pada masa pemerintahan Bupati Tuban ke-7, Raden Ario Tedjo. Raden Ario Tedjo juga merupakan Bupati Tuban pertama yang memeluk agama Islam.
Dalam sejarahnya, masjid sempat mengalami tiga kali pemugaran. Pemugaran pertama dilakukan pada 1984, pada masa pemerintahan Raden Toemanggoeng Koesoemodiko (bupati ke-35 Tuban) . Saat itu sang bupati menggunakan jasa arsitek berkebangsaan Belanda, Bohm Toxopeus.
Renovasi selanjutnya dilakukan pada 1985 dengan memperluas area masjid. Kemudian, pada 2004, masjid kembali direnovasi oleh pemerintah Kota Tuban.
Renovasi dilakukan dengan penambahan lantai, dari satu lantai menjadi tiga lantai, menambah sayap kiri dan kanannya dengan mengadopsi arsitektur bangunan berbagai masjid terkenal di dunia, serta penambahan enam menara masjid dengan luas 3.565 meter persegi. Renovasi terakhir menelan biaya hingga Rp17.5 M.
Kini, bangunan masjid tampak lebih indah dan megah, tak kalah dengan masjid-masjid terkenal lainnya di penjuru nusantara. Bahkan, Masjid Agung Tuban disebut-sebut menjadi salah satu masjid terindah di Jawa Timur. Terlebih lagi di malam hari, keindahan bangunan seolah memancarkan dongeng '1001 Malam'.
Jika diperhatikan lebih rinci, masjid memiliki ciri tersendiri. Bentuk bangunannya terdiri dua bagian, serambi dan ruang salat utama. Bentuknya tidak terpengaruh dengan bentuk masjid di jawa pada umumnya yang memiliki atap bersusun tiga.
Arsitektur masjid justru dipengaruhi corak Timur Tengah, India, dan Eropa. Sekilas bangunannya mirip dengan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Tak hanya itu, bila diperhatikan dari model menaranya, masjid seperti Blue Mosque (masjid biru) yang ada di Istanbul, Turki. Namun, bentuk kubahnya lebih mirip dengan Masjid Taj Mahal di India.
Post a Comment