Naikin Rasio Kompresi - Seperti kita ketahui rasio
kompresi Kawasaki Ninja 250 Fi lebih rendah dari Ninja 250R atau versi
karburator, tepatnya Ninja injeksi hanya 11,3:1 dan yang karbu 11,6:1.
Pasti hal tersebut berhubungan dengan performa.
Menurut Tomi Bramudia dari bengkel Ngayun Speed, salah satu efek yang terasa tarikan bawah kalah galak. Karena torsi Ninja injeksi memang lebih rendah, sedang tenaga maksimal sedikit lebih baik, tapi percuma lantaran bobot keseluruhan lebih berat.
Makanya Tomi punya jurus ampuh naikin performa, dengan menaikkan rasio kompresi sekaligus porting & polish. “Pakai JE Piston,” lanjut pebengkel yang beralamat di Jl. Arteri Kelapa Dua No. 88, Kebon Jeruk, Jakbar ini.
Menurut Tomi Bramudia dari bengkel Ngayun Speed, salah satu efek yang terasa tarikan bawah kalah galak. Karena torsi Ninja injeksi memang lebih rendah, sedang tenaga maksimal sedikit lebih baik, tapi percuma lantaran bobot keseluruhan lebih berat.
Makanya Tomi punya jurus ampuh naikin performa, dengan menaikkan rasio kompresi sekaligus porting & polish. “Pakai JE Piston,” lanjut pebengkel yang beralamat di Jl. Arteri Kelapa Dua No. 88, Kebon Jeruk, Jakbar ini.
Piston JE (kiri) lebih jenong, kompresi naik jadi 12,5:1
Piston asal Amerika ini punya dome lebih tinggi dibanding standar,
makanya rasio kompresi lebih tinggi. “Naik jadi 12,5:1,” lanjut Tomi.
Efeknya tentu saja ledakan di ruang bakar makin dahsyat, karena
pemampatan lebih kuat.
Tapi konsekuensinya wajib minum bahan bakar dengan oktan tinggi agar enggak ngelitik, minimal Pertamax dan lebih baik sekelas Pertamax Plus. “Juga wajib pasang piggyback untuk atur ulang suplai bensin dan pengapian,” lanjut pria yang sedang hobi turing keluar kota ini.
Pemasangan piston jenis forged ini terbilang plug n play, karena didesain untuk Ninja. Langsung masuk ke dalam liner silinder standar. Piggyback-nya bisa Power Commander V atau EZ ECU, tergantung selera dan isi kantong, harga sekitar Rp 3,8-4,6 juta.
Tapi konsekuensinya wajib minum bahan bakar dengan oktan tinggi agar enggak ngelitik, minimal Pertamax dan lebih baik sekelas Pertamax Plus. “Juga wajib pasang piggyback untuk atur ulang suplai bensin dan pengapian,” lanjut pria yang sedang hobi turing keluar kota ini.
Pemasangan piston jenis forged ini terbilang plug n play, karena didesain untuk Ninja. Langsung masuk ke dalam liner silinder standar. Piggyback-nya bisa Power Commander V atau EZ ECU, tergantung selera dan isi kantong, harga sekitar Rp 3,8-4,6 juta.
Kepala silinder sekalian di-porting & polish - Piggyback wajib ditambahkan untuk atur ulang suplai bensin
Karena mesin dibongkar, maka sekalian cylinder head di-porting &
polish, “Untuk memperlancar aliran campuran bensin dan udara, serta sisa
gas buang,” tambah Rohim, mekanik kepercayaan Tomi.Pengerjaan ini tidaklah lama, “Hanya berkisar 2-3 hari,” lanjut Tomi yang saat dihubungi sedang turing ke Lombok, NTB. Tomi menambahkan ongkos ganti piston dan porting & polish mesti menyiapkan dana Rp 5,5 juta.
Mau?
Post a Comment